JUDUL
: LAPORAN PRAKTIKUM JAMUR MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS
TUJUAN
:
1. Mengetahui
berbagai macam spesies dari fungi dan ciri-cirinya
2. Mendeskripsikan
jenis-jenis fungi menurut klasifikasinya
ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
1. Mikroskop
2. Tissue
3. Alkohol
4. Objek
glass dan deck glass
5. Label
B. Bahan
Jamur Mikroskopis
1. Jamur
tempe
2. Jamur
tape
3. Jamur
pisang
4. Jamur
nasi
5. Jamur
kentang
6. Jamur
jagung
7. Jamur
roti
8. Jamur
kulit jeruk
Jamur
Makroskopis
1. Jamur
tiram
2. Jamur
merang
3. Jamur
kuping
4. Jamur
kayu
5. Jamur
paku
LANGKAH
KERJA
A. Jamur
Mikroskopis
1. Menyiapkan
jamur dari tempe, tape, pisang, nasi, kentang, jagung, roti, kulit jeruk.
2. Meneteskan
air pada objek glass
3. Mengambil
sedikit dari salah satu preparat tersebut.
4. Menutup
dengan deck glass dan jangan sampai terbentuk gelembung udara.
5. Mengamati
dengan mikroskop dan mengfokuskan.
6. Menggambar
hasil pengamatan.
7. Memberi
keterangandari bagian-bagian preparat yang diamati.
8. Membuat
deskripsi sementara yang meliputi bentuk dan klasifikasinya. Janganlupa
mendokumentasikan gambar.
9. Melakukan
kegiatan tersebut diatas pada preparat-preparat lainnya.
B. Jamur
Makroskopis
1. Mengambil
preparat yang sudah ditentukan
2. Mengamati
gambar morfologi dan sebutkan bagian dari preparat
3. Membuat
deskripsi sementara yang meliputi bentuk dan klasifikasinya. Janganlupa mendokumentasikan
gambar.
4. Melakukan
kegiatan tersebut diatas pada preparat-preparat lainnya.
LANDASAN
TEORI
Sistematika
filogenetik menunjukkan bahwa fungi tampaknya berevolusi dari suatu nenek
moyang yang berflagela. Meskipun mayoritas fungi tidak memiliki flagela,
beberapa garis keturunan fungi yang berdivergensi paling awal (kitrid) memiliki
flagela. Kebanyakan protista yang memiliki nenek moyang bersama yang dekat
dengan hewan dan fungi juga memiliki flagela. Data sekuens DNA juga
mengindikasikan bahwa ketiga kelompok eukariota ini-fungi, hewan dan kerabat
protistanya-membentuk sebuah klad yang disebut opisthokonta (opisthokont), nama yang mengacu pada lokasi posterior
(opistho-) flagela pada
organisme-organisme ini.
Data
sekuens DNA juga mengindikasikan bahwa fungi berkerabat lebih dekat dengan
beberapa kelompok protista bersel tunggal daripada dengan opisthokonta lain,
sehingga hal ini menyatakan bahwa nenek moyang fungi bersifat uniseluler. Salah
satu kelompok protista uniseluler semacam itu, nucleariid terdiri atas berbagai amoeba yang memakan alga dan
bakteri.
Jamur merupakan
kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi.
Dahulu Regnum (= kingdom) fungi dimasukkan ke dalam Regnum Plantae, tetapi
sekarang fungi berdiri sebagai regnum tersendiri. Ciri-ciri organisme yang
dikelompokkan ke dalam regnum fungi adalah : eukariotik, tidak berklorofil,
tumbuh sebagai sel hifa atau sel khamir, memiliki dinding sel yang mengandung
zat kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding selnyadan
mengekskresikan enzim-enzimnya ekstraselulerke lingkungan, menghasilkan spora
atau konidia, melakukan reproduksi seksual dan / aseksual.
Di
dalam fungi dapat dilihat dan dikenal dengan mudah apabila kita memperhatikan
tempat-tempat yang lembab, misalnya pada substrat serasah, atau pada buah-buah
yang mulai membusuk, atau pada batang tumbuhan. Umumnya bentuk yang terlihat
tersebut adalah bagian dari koloni suatu fungi, yaitu berupa benang-benang
putih halus sekali yang membentuk suatu jala, atau berupa bercak-bercak
denganwarna indah yang cerah (hijau, jingga, biru, dan sebagainya). Pada tempat
tertutup yang kurang terkena sinar matahari fungi juga dapat ditemukan,
apabila, tercium bau apek, atau bau alkohol, atau bau harum senyawa ester yang
merupakan hasil metabolisme dari fungi.
Semua
jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencerna makanannya. Untuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Fungi
dibagi menjadi beberapa divisio, yaitu :
A.
MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
1. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
2. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu
spora kembara yang disebut myxoflagelata.
3. Habitatnya
banyak dijumpai di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah
basah, dan kayu lapuk.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
Contoh spesies : Physarum polycephalum
B.
OOMYCOTINA
1. Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat,
bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
2. Reproduksi:
- Vegetatif : hidup di air dengan zoospora, hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
- Vegetatif : hidup di air dengan zoospora, hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3. Dinding
selnya terdiri dari selulosa
Contoh
spesies : Saprolegnia sp., Phytophtora sp.,
Pythium sp.
C.
ZYGOMYCOTINA
1. Tubuh multiseluler.
2. Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
3. Hifa tidak bersekat.
4. Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
5. Miseliumnya
dibedakan menjadi tiga macam :
-
Stolon, miselium yang
membentuk jaringan pada permukaan substrat tempat tumbuh jamur.
-
Rizoid, miselium yang
menembus substrat dan berfungsi sebagai akar untuk menyerap zat makanan.
-
Sporangiofor, miselium
yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memilii sporangium pada ujungnya.
Contoh spesies :
a.
Rhizopus
oryzae
Memiliki
rizoid, dapat dimanfaatkan untuk membuat tempe.
b.
Mucor
sp.
Saprofit
pada kotoran ternak, roti dan sisa makanan, membentk spora bulat di dalam
sporangium.
c.
Beauverra
bassiana
Hidup
parasit pada insekta yang menyerang larva serangga.
d.
Pilobolus
sp.
Hidup
pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi dan memerlikan cahaya.
D.
ASCOMYCOTINA
1. Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
2. Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan
berinti banyak.
3. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang
bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
4. Reproduksi
aseksual dengan membentuk tunas dan spora aseksual (konidia) pada ujung
konidiofor. Reproduksi seksual dengan membentuk askus yaitu organ berbentuk
seperti botol.
Macam-macam
ascomycotina adalah sebagai berikut :
a.
Saccaromyce sp
Kelompok jamur ini tidak membentuk askoskap, tidak mempunyai
hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas, sehingga
berbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota adalah saccaromyces.
Macam saccaromyces, yaitu:
1. Saccaromyces cereviae
2. Saccaromyces tuac
3. Saccaromyces elipsoideus
Macam saccaromyces, yaitu:
1. Saccaromyces cereviae
2. Saccaromyces tuac
3. Saccaromyces elipsoideus
b.
Aspergillus sp
Hidup
sebagai saprofit atau parasit pada makanan, pakaian, alat rumah tangga, dan
tubuh manusia, dapat membentuk konidium.
-
Aspergillus jenisnya antara lain :
1. Aspergillus fungigatus, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pernapasan pada unggas.
2. Aspergillus flafus, menghasilkan alpha toksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati.
3. Aspergillus niger, mengahasilkan asam sitrat.
4. Aspergillus oryzae , untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol dan mengempukkan adonan roti.
5. Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan automatikosis.
6. Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
1. Aspergillus fungigatus, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pernapasan pada unggas.
2. Aspergillus flafus, menghasilkan alpha toksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati.
3. Aspergillus niger, mengahasilkan asam sitrat.
4. Aspergillus oryzae , untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol dan mengempukkan adonan roti.
5. Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan automatikosis.
6. Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
7. Aspergillus
wentii, untuk membuat kecap, sake, tauco, asam
sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.
c. Penicillium sp
Saprofit
pada tempat yang megandung gula, seperti nasi, roti, dan buah.
-
Penicillium jenisnya
antara lain :
1.
Penicillium
notatum dan Penicillium
chrysogenum, menghasilkan antibiotik penisilin untuk menyembuhkan infeksi.
2.
Penicillium
expansum, menyebabkan pembusukan buah apel di
tempat penyimpanan.
3.
Penicillium
camemberti dan Penicillium
roqueforti, menurunkan kadar kasein pada keju dan mengharumkan keju.
4.
Penicillium
vermiculatum, berperan dalam industri farmasi.
5.
Penicillium
islandicum, perusak beras sehingga beras berwarna
kuning, disebut yellow rice.
d. Neuropsora
crassa
Dikenal dengan sebutan
jamur oncom, untuk membuat oncom, hidup pada oncom, dan tongkol jagung.
e. Trichoderma
reesei
Menghasilkan enzim
selulosa untuk memproduksi Protein Sel Tunggal.
f. Claviceps
purpurea
Merusak bakal buah
tanaman Gramineae
g.
Xylaria tabacina
Parasit pada tamanam
petai cina
E.
BASIDIOMYCOTINA
1. Tubuh
makroskopis
2. Hifa
bersekat dan membentuk tubuh buah (basidiokarp) berbentuk papan, payung, bola,
seperti kuping, dan tidak beraturan.
3. Reproduksi
aseksual dengan membentuk konidiospora dan basidiospora sedangkan reproduksi
seksual dengan konjugasi.
Macam-macam
basidiomycotina adalah sebagai berikut :
a.Volvariella volvacea
(jamur merang)
Basidiokarp berbentuk
seperti payung, enak dimakan, dibudidayakan dengan jerami, merang, eceng
gondok, kapas, daun pisang, dan serabut kelapa.
b. Auricularia polytricha
(jamur kuping)
Menyerupai daun telinga,
enak dimakan, dan bersifat saprofit.
c. Pleurotes astreatus
(jamur kayu)
Hidup pada substrat yang
banyak mengandung lignin dan selulosa, enak dimakan.
d. Clavaria zippelli
(supa mayang)
Seperti gada bercabang
menyerupai batu karang.
e. Polyporus giganteus
(jamur papan)
Menyerupai kipas, besar,
keras, saprofit pada kayu.
f. Amanita phalloides
Seperti payung, saprofit
pada kotoran ternak, dan menghasilkan racun yang mematikan.
g. Exobasidium vexans
Parasit pada daun teh dan
menyebabkan cacar teh/blister blight.
h. Puceinia graminis
(jamur karat)
Mikroskopis, parasit
pada rumput, gandum, dan murbei, berwarna merah kecoklatan seperti karat.
i.Ustilago maydis
Parasit
pada buah jagung
j. Lentinus edodes
Enak
dimakan dan sebagai obat pada penderita kanker.
F.
DEUTEROMYCOTINA
1. Disebut
jamur tidak sempurna/fungi imperfekti karena belum dikeahui cara reproduksi
generatifnya sedangkan reproduksi vegetatifya dengan konidia.
2. Hifa
bersekat dan bersifat mikroskopis.
3. Hidup
saprofit pada sisa makanan dan sampah, serta parasit yang dapat menyebabkan
penyakit.
Macam-macam
deuteromycotina antara lain :
a.Helmintosporium oryzae
Parasit,
perusak kecambah dan buah, serta menimbulkan noda pada daun.
b. Sclerothium rolfsii
Menyebabkan
penyakit busuk pada tanaman budidaya.
c. Epidermophyton floocosum
Menyebabkan
penyakit kaki atlet.
e. Candida albicans
Tubuh
buah seperti ragi dan menyebabkan infeksi pada vagina.
f. Culvularia sp.
Hidup
parasit pada tumbuhan.
G.
GLOMEROMYCOTINA
Fungi yang digolongkan ke dalam
glomeromycota dahulu diduga merupakan zygomycota. Namun penelitian molekuler
terbaru, termasuk analisis filogenik terhadap data sekuens DNA dari enam gen
dari ratusan spesies fungi, mengindikasikan bahwa glomeromycota membentuk
sebuah klad terpisah (kelompok monofiletik). Meskipun jumlahnya sedikit, baru
160 yang telah diidentifikasi sejauh ini, glomeromycota adalah kelompok yang
penting secara ekologis. Hampir semua glomeromycota membentuk mikoriza arbuskular.
Ujung-ujung yang terdorong ke dalam sel-sel akar tumbuhan bercabang-cabang ke
dalam struktur mungil serupa pohon yang dikenal sebagai arbuskula.
fungi golongan Glomeromycetes tidak bereproduksi secara
generatif, tetapi hanya secara vegetatif. Mikoriza Glomeromycetes, ujung-ujung hifa
yang terdorong ke dalam sel-sel akar tumbuhan bercabang-cabang ke dalam
struktur mungil serupa pohon yang dikenal sebagai. Contoh spesiesnya adalah Archaeospora gerdemanii.
H. CHYTRIDIOMYCOTINA
Chytridiomycetes atau kelompok kapang ini adalah satu-satunya kelompok yang memiliki spora
flagella (bulu cambuk). Sel berflagela pada minimal satu siklus hidupnya,
memiliki satu atau lebih flagela. Dinding sel mengandung kitin dan 1,3-1,6
glukan, glikogen sebagai bentuk cadangan karbohidrat. Reproduksi seksual sering
menghasilkan satu zigot yang sporangium, saprofit atau parasit. Umumnya,
ditemukan di kolam dan danau. Sebagian dari mereka hidup sebagai parasit.
Sebagian lagi adalah sebagai pengurai (dekomposer). Contohnya Synchytrium
endobioticum, yaitu kapang yang bersifat parasit pada tanaman kentang.
Bentuk
simbiosis jamur ada dua macam, yaitu :
1. Lichenes/limut
kerak
Merupakan bentuk simbiosis antara jamur
dari Ascomycotina dan Basidiomycotina dengan alga hijau atau alga biru-hijau.
Hidup epifit pada pohon, genting, batu, atau cadas. Hanya bereproduksi secara vegetatif
dengan membentuk fragmen kecil yaitu soredia. Merupakan organisme perintis,
tetapi tidak dapat hidup dengan baik pada lingkungan yang terkontaminasi
sehingga digunakan sebagai indikator boilogis.
Macam-macam
lumut kerak antara lain :
a. Parmelia acetabularis,
menempelmpada pohon, seperti kulit, dan berwarna abu-abu.
b. Usnea dasypoga,
seperti tumbuhan tingkat tinggi, menghasilkan asam usnin, sebagai bahan obat
tradisional.
c. Graphis,
menempel pada pohon, berbentuk coret-coret.
d. Cladonia rengiferina,
makanan utama rusa kutub.
e. Certraria islandica,
sebagai bahan ramuan obat.
f. Roccelia tinctoria,
sebagai bahan pembuat lakmus.
2. Mikoriza
Berbentuk simbiosis antara jamur dengan akat tumbuhan tingkat tinggi.
Mokoriza dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Endomikoriza
Hifa jamur dapat menembus akar
sampai ke bagian korteks. Pada tanaman polongan berperan untuk merangsang
pertumbuhan bintil akar dan mempercepat fiksasi nitrogen.
b. Ektomikoriza
Hifa jamur hanya sampai pada bagian
epidermis akar tumbuhan. Tumbuhan lebih tahan terhadap kekeringan dan
terlindung dari jamur lain yang membahayakan.
DATA HASIL PERCOBAAN
A. JAMUR
MIKROSKOPIS
NO
|
Gambar
|
Gambar pembanding
|
Klasifikasi
|
1.
|
Jamur tempe
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus sp
|
2.
|
Jamur tape
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Ordo : Saccharomycetales
Familia : Saccharomyceteae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces sp
|
3.
|
Jamur pisang
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Ordo : Saccharomycetales
Familia : Saccharomyceteae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces sp
|
4.
|
Jamur kentang
|
|
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Phycomycetes
Ordo : Zygomycetales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus sp
|
5.
|
Jamur nasi
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Familia : Tricochomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus oryzae
|
6.
|
Jamur jagung
|
|
Domain :
Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Mucor
Spesies : Mucor sp
|
7.
|
Jamur roti
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Mucor
Spesies : Mucor sp
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Ordo : Saccharomycetales
Familia : Saccharomyceteae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces sp
|
8.
|
Jamur kulit jeruk
|
|
Domain : Eukariot
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Familia : Penicilliumyceae
Genus : Penicillium
Spesies : Penicillium sp
|
Penicillium sp
1. Ciri-ciri
a. Banyak terdapat pada bahan-bahan organik
b.
Sebagai saprofit
c.
Reproduksi seksual dengan melibatkan produksi ascopores
d.
Digunakan untuk antibiotik
e.
Konidium berwarna kehijauan dan dapat hidup di makanan, roti, buah-buahan
busuk, kain dan kulit.
2.Manfaat
Penicilium notatum dan Penicillium
chrysogenum adalah jenis jamur yang menghasilkan penisilin, yaitu zat
antibiotik. Alexander Fleming adalah orang yang menemukan zat antibiotik
tersebut. Penicillium camemberti dan penicillium roqueforti
banyak digunakan untuk meningkatkan kulitas keju. Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum, menghasilkan antibiotik penisilin untuk menyembuhkan infeksi. Penicillium expansum, menyebabkan
pembusukan buah apel di tempat penyimpanan. Penicillium
camemberti dan Penicillium roqueforti,
menurunkan kadar kasein pada keju dan mengharumkan keju. Penicillium vermiculatum, berperan dalam industri farmasi.
Mucor sp
1.Ciri-ciri
a.
Sporanya berupa sel-sel bulat berdinding dan mempunyai banyak inti
b. Hidup sebagai saprofit pada
sisa tumbuhan dan hewan namun ada pula yang sebagai parasit
c.
Perkembangbiakan dengan aseksual dengan menghasilkan aplanospora
d.
Miselium terdapat pada substratnya dengan sporangium pada ujungnya
2.Manfaat
Saprofit pada roti dan sisa
makanan, membentk spora bulat di dalam sporangium. jamur ini mampu hidup pada
kotoran hewan dan memiliki kemampuan untk menguraikan sisa-sia organism
sehingga membantu dalam proses mineralisasi.
Aspergillus sp
1.Ciri-ciri
a. Spesies
ini kasmopolit didaerah tropis dan subtropis dan mudah diisolasi ditanah,
beras, gandum dan jagung
b. Memiliki bulu dasar
berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat
gelap sampai hitam
2.
Manfaat
Jenis Aspergillus niger, mengahasilkan asam sitrat.
Aspergillus
oryzae , untuk merombak zat pati
dalam pembuatan minuman beralkohol dan mengempukkan
adonan roti.
Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan automatikosis.
Aspergillus soyae,
untuk pembuatan kecap. Aspergillus
wentii, untuk membuat kecap, sake, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan
asam formiat.
Rhizopus
sp
1.Ciri-ciri
a.
Sifatnya berkoloni dengan warna putih berangsur-angsur menjadi bau-abu
b. Stolon
halus atau sedikit kasar berwarna transparan hingga kuning kecoklatan
c. Sporangiofor tumbuh
dari stolon dan mengarah ke udara baik tunggal maupun dalam kelompok (hingga 5
sporangiofor)
d. Rhizoid tumbu
berlawanan dan terletak pada posisi sama dengan sporangiora, sporangia globus /
subglobus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek)
2. Manfaat
Rhizopus
oryzae. Jamur ini tumbuh dan mengaitkan butir-butir bungkil atau kedelai
menjadi tempe. Rizopus dapat mengubah amilum dalam kedelai menjadi gula dan
dapat memecah protein dan lemak yang ada di dalam sel-sel kedelai dan
kacang, sehingga tempe itu mudah di cerna oleh pencernaan kita. Rhizopus
nigricans, merupakan jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk prodksi asam
fumarat. Sedang Rhizopus nodusus dapat diperguanakn untuk produksi asam laktat.
Rhizopus
stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar
dan dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe.
Saccharomyces
sp
1.Ciri-ciri
a.
Hifa bersekat
b.
Berinti banyak
c.
Spora tidak berflagel
d.
Bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit pada sampah
e.
Memiliki spora yang terdapat pada kantung-kantung penyimpanan yang disebut
askus (konidia).
f. Bersifat uniselluler
2.Manfaat
saccharomyces. Sering disebut khamir
atau yeast. Jenisnya banyak, antara lain saccharomyces cerevisiae
dan saccharomyces ovale. Keduanya dimanfatkan untuk membuat tape,
alkohol atau roti. Sedang saccharomyces sake digunakan untuk membuat
sake (minuman khas jepang) .
Dalam keadaan anaerob, bila subtracnya mengandung senyawa karbohidrat,
saccharomyces akan menghasilkan fermen, yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol +CO2 dengan membebaskan senyawa energi.
B. JAMUR
MAKROSKOPIS
NO
|
Gambar
|
Klasifikasi
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Jamur kayu
|
Domain : Eukarya
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycotina
Class : Basisiomycetes
Ordo : Hymenomycetales
Familia : Polydoreceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma applanatum
|
-Hidup dikayu yang kering
- Tubuh buah jamur ini dapat berumur beberapa
tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan hemenofora baru
- Jamur ini memiliki diameter -+ 10 cm dan tebal
-+ 3 cm
|
2.
|
Jamur tiram
|
Domain : Eukarya
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycotina
Class : Basidiomycetes
Ordo : Argaricales
Familia : Tricholomataceae
Genus : Pleuratus
Spesies : Pleuratus Astreatus
|
-Jamur tiram berhabitat ditempat kering misalnya
dipermukaan kayu
- Merupakan jamur pangan dengan tudung berbentuk
setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung
berwarna putih hingga krem
- Tubuh buah memiliki batang yang berada dipinggir
atau pleurotus dan bentuknya seperti tiram (ostreatus)
- Di alam bebas jamur tiram bisa dijumpai sepanjang
tahun di hutan pegunungan yang sejuk dengan tubuh buah terlihat saling
menumpuk dipermukaan batang pohon yang sudah ditebang (saprofit)
-Reproduksi seksual dengan membentuk spora
baridium sedangkan reproduksi aseksual dengan membentuk kanidium.
|
3.
|
Jamur kuping
|
Domain : Eukarya
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycotina
Class : Heterobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Familia : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia polytricha
|
-Tubuh buah berwarna coklat tua kemerahan dan
menyerupai daun telinga manusia
- Tubuh buah bertekstur kenyal
- Sisi atas berlapis dan mempunyai rambut-rambut
pendek yang disusun amat rapat
- Biasa dijumpai dibatang pohon yang basah dan
lembab
- Tubuh buah bisa dimakan dan biasanya dalam sayur
(kimra)
- Bersifat heterotrof
- Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas
dengan konidia dan fragmentasi miselium sedangkan reproduksi generatifnya
dengan menggunakan alat yang diebut basidium
- Manfaat kesehatan untuk menurunkan panas dalam
dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
|
4.
|
Jamur paku
|
Kingdom : Fungi
Divisio : Amastigomycota
Sub Divisio : Basidiomycotina
Class : Homobasidiomycetes
Ordo : Argaricales
Familia : Marasmiaceae
Genus : Lentinula
Spesies : Lentinula edodes
|
-
Batang dari tubuh buah sering melengkung
- Payung terbuka lebar. - Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung. - sedangkan bagian bawah payung berwarna putih.
-
Reproduksi vegetatif, dengan pembentukn tunas oleh konidium dan fragmentasi
miselium. Generatif,
dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang
disebut basidiokarp yang selanjutnya menghasilkan spora.
|
5.
|
Jamur merang
|
Domain : Eukarya
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycotina
Class : Homobasidiomycetes
Ordo : Argaricales
Familia : Pluteaceae
Genus : Volvariella
Spesies : Volvariella volvacea
|
-Berbentuk sperti
payung yang membuka
- Mempunyai garis
tengah yang dapat mencapai 1m
- Bisa digunakan
sebagai bahan makanan dijumpai
- Memiliki hifa
dengan sel dikariotik
- Biasa dijumpai
dikayu-kayu lapuk
- Bersimbiosis dengan
akar-akar tumbuhan
- Menghasilkan
basidium tidak bersekat
|
1.Manfaat
Jamur Tiram
Berguna
sebagai pencegah hipertensi, mencegah kanker dan mengandung lovastatin
(penurun kolesterol). Para ahli di luar negeri telah berhasil mengekstrak
Jamur Tiram Putih untuk mengambil senyawa aktif lovastatin. Sedangkan
Jamur Tiram Putih mempunyai berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan
kolesterol, sebagai anti bakterial dan anti tumor dan juga dapat menghasilkan
enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Tidak hanya itu, jamur tiram juga dapat
berguna untuk membunuh nematoda. Jamur tiram ini mempunyai manfaat kesehatan
diantaranya, dapat mengobati kolesterol dan jantung lemah dan juga beberapa
penyakit lainnya.
Jamur tiram
putih ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti
penyakit lever, diabetes, dan anemia. Bukan hanya itu saja, jamur tiram juga
dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker serta dapat menurunkan kadar
kolesterol.
Selain itu,
jamur tiram juga dipercayai dapat membantu menurunkan berat badan, sebab jamur
ini mengandung serat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini juga
memiliki senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai anti tumor, menurunkan
kolesterol, serta bertindak sebagai anti oksidan. Kandungan polisakarida,
khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram memiliki efek positif sebagai anti
tumor, anti kanker, anti virus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, anti jamur,
ant ibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. USDA (United States Drugs and
Administration) melakukan sebuah penelitian terhadap tikus, menunjukkan bahwa
dengan me menu jamur tiram dalam 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol
dalam darah hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberikan makan
yang mengandung jamur tir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur tiram dapat
menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Bahkan di Jepang
saat ini sedang diadakan penelitian potensi jamur tiram sebagai bahan makanan
yang dapat mencegah timbulnya tumor.
2.Manfaat
Jamur Kayu
Dipercaya dapat
meningkatkan proses metabolisme, badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing,
rasa lemah akibat sakit lama, sukar tidur (insomnia), bronkhitis kronis,
asthma, silicosis, hepatitis, tekanan darah tinggi, sakit jantung koroner
(Coronary heart disease), kolesterol tinggi (hipercholesterolemia), sakit
lambung (gastritis), tidak napsu makan (anoreksia), rematik sendi (Rheumatic
arthritis).
dan menunda penuaan dini. Dari hasil riset peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma mengandung 800 – 2000 ppm germanium organik, dimana
4 – 6 kali lebih kuat dari ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum juga mengandung polisakarida yang bisa memperkuat system imun. Orang-orang Jepang dan Cina telah membuktikan hal ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur ribuan tahun yang lampau.
dan menunda penuaan dini. Dari hasil riset peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma mengandung 800 – 2000 ppm germanium organik, dimana
4 – 6 kali lebih kuat dari ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum juga mengandung polisakarida yang bisa memperkuat system imun. Orang-orang Jepang dan Cina telah membuktikan hal ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur ribuan tahun yang lampau.
3.Manfaat Jamur Kuping
sebagai
anti kolesterol dan menetralkan senyawa toksik. Orang-orang Inggris
percaya bahwa Jamur Kuping dapat menyembuhkan sakit tenggorokan .
Khusus untuk jamur kuping, di samping banyak sekali kegunaannya di dalam susunan menu makanan sehari-hari yakni sebagai pengganti daging, sebagai sayuran, dan sebagai “bahan pengental” (karena mempunyai lendir), juga mempunyai fungsi lain sebagai bahan penetral.
Di dalam menu orang Tionghoa sejak dulu kala hingga saat ini, masih ada kepercayaan bahwa lendir pada jamur kuping dapat berkhasiat untuk menetralkan senyawa berbahaya yang terdapat dalam makanan. Karena itu, tidak heran pada jenis makanan yang terdiri dari banyak bahan pangan, selalu ditambahkan jamur kuping. Tujuannya, menetralkan racun jika ada dalam salah satu bahan tadi.
Khusus untuk jamur kuping, di samping banyak sekali kegunaannya di dalam susunan menu makanan sehari-hari yakni sebagai pengganti daging, sebagai sayuran, dan sebagai “bahan pengental” (karena mempunyai lendir), juga mempunyai fungsi lain sebagai bahan penetral.
Di dalam menu orang Tionghoa sejak dulu kala hingga saat ini, masih ada kepercayaan bahwa lendir pada jamur kuping dapat berkhasiat untuk menetralkan senyawa berbahaya yang terdapat dalam makanan. Karena itu, tidak heran pada jenis makanan yang terdiri dari banyak bahan pangan, selalu ditambahkan jamur kuping. Tujuannya, menetralkan racun jika ada dalam salah satu bahan tadi.
4.Manfaat Jamur Merang
Berguna
sebagai pencegah anemia/ kurang darah, kanker dan darah tinggi. Jamur merang
juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan
penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur merang dapat juga dijadikan
sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin B-kompleks yang lengkap termasuk
riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap. Makanan kaya akan serat, protein,
vitamin, serta bebas kolesterol. Jamur merang juga merupakan sumber dari enzim
yang cukup baik. Salah satu enzim yang terdapat dalam jamur ini adalah tripsin
yang bermanfaat dalam proses pencernaan.
Mengandung garam mineral yang lebih tinggi dibanding daging sapi dan
domba. Serta Penawar racun dalam tubuh (Eritadenin)
5.Manfaat
Jamur Paku
Jamur shiitake atau jamur paku
segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam berbagai masakan di
banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah
berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam
masakan. Berguna sebagai penghambat pertumbuhan tumor dan kanker
sampai 72-92% Shiitake juga dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai potensi
sebagai obat. Jamur ini dilaporkan mempunyai potensi sebagai antitumor dan
antivirus karena mengandung senyawa polisakarida yang dikenal dengan sebutan
lentinan. Shiitake juga dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol darah
dengan aktivitas eritadenin yang dimilikinya.
Kandungan asam glutamat pada shitake cukup tinggi. Asam amino tersebut berhubungan dengan cita rasa yang ditimbulkan sebagai penyedap makanan. Selain mempunyai kandungan asam glutamat yang tinggi, shiitake juga mengandung 5 ribu nukleotida dalam jumlah besar156,5 mg/100 gram.
Kandungan asam glutamat pada shitake cukup tinggi. Asam amino tersebut berhubungan dengan cita rasa yang ditimbulkan sebagai penyedap makanan. Selain mempunyai kandungan asam glutamat yang tinggi, shiitake juga mengandung 5 ribu nukleotida dalam jumlah besar156,5 mg/100 gram.
FUNGI MEMAINKAN BERBAGAI PERANAN PENTING
DALAM DAUR ULANG NITRIEN, INTERAKSI EKOLOGIS, DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA
Dalam
pengamatan tentang klasifikasi fungi, kita menyinggung beberapa cara fungi
mempengaruhi organisme yang lain, termasuk diri kita sendiri.
A. Fungi
sebagai Dekomposer
Fungi
teradaptasi dengan baik sebagai dekomposer material organik, termasuk selulosa
dan lignin dari dinding sel tumbuhan. Kenyataanya, hampir semua substrat yang
mengandung karbon bahkan bahan bakar jet dan cat rumah dapat dikonsumsi oleh
setidaknya beberapa jenis fungi. Para peneliti mengembangkan beberapa cara
untuk memenfaatkan berbagai jenis fungi dalam proyek bioremidiasi. Selain itu,
fungi dan bakteri terutama bertanggung jawab untuk menjaga ekosistem agar tetap
memiliki persediaan nutrien anorganik yang esensial bagi pertumbuhan tumbuhan.
Tanpa dekomposer-dekomposer ini, karbon, nitrogen dan unsur-unsur lainakan
tetap terikat dalam material organik.
B. Fungi
sebagai Mutualis
1.Mutualisme
fungi-tumbuhan
Semua jenis tumbuhan yang telah
dipelajari sejauh ini tampaknya mengandung endofit simbiotik, fungi yang hidup
di dalam daun atau bagian tumbuhan yang lain tanpa menyebabkan suatu kerugian.
Kebanyakan endofit yang telah teridentifikasi sejauh ini adalah askomisetes.
Para saintis telah menunjukkan bahwa endofit menguntungkan rumput-rumputan
tertentu dan tumbuhan tidak berkayu yang lain dengan membuat toksin yang
mengusir herbivora atau meningkatkan toleransi tumbuhan inang terhadap panas,
kekeringan, atau logam berat.
2.Simbiosis
fungi-hewan
Beberapa fungi berjasa
dalam membantu pencernaan hewan, dengan menguraikan material tumbuhan di dalam
saluran percernaan sapi dan mamalia pemamah biak lainnya. Banyak spesies semut
mengambil keuntungan dari daya digestif fungi dengan membiakkannya di dalam
pertanian. Semut pemotong daun, misalnya, menelusuri hutan tropis untuk mencari
dedaunan, yang tidak dapat dicerna sendiri namun dedaunan itu dibawa pulang ke
sarangnya dan diberikan pada fungi sebagai pakannya. Ketika fungi tumbuh,
hifanya mengembangkan ujung-ujung menggembung yang terspesialisasi yang kaya
akan protein dan karbohidrat. Semut memakan ujung-ujung hifa yang kaya nutrien
ini. Akibatnya, fungi menguraikan daun tumbuhan menjadi zat-zat yang dapt
dicerna oleh serangga, dan mereka juga mendetoksifikasi senyawa-senyawa
pertahanan tumbuhan yang dapat membunuh atau membahayakan semut. Fungi telag
bergantung pada semut yang mengurusinya hingga dlam banyak kasus mereka tidak
akan dapat sintas kembali tanpa semut, dan sebaliknya.
3.Liken
Liken adalah asosiasi
simbiotik antara mikroorganisme fotosintetik dan fungi dengan jutaan sel
fotosintetik yang disatukan oleh massa hifa fungi. Liken tumbuh pada permukaan
batu, batang kayu yang membusuk, pepohonan dan atap dalam berbagai bentuk.
Mitra fotosintetiknya adalah alga hijau atau sianobakteri uniseluler atau
berfilamen. Komponen fungi yang paling umum adalah askomisetes, namun satu
liken glomeromisetes dan beberapa liken basidiomisetes juga telah diketahui.
Fungi biasanya memberikan liken keseluruhan bentuk dan strukturnya, dan
jaringan-jaringan yang dibentuk oleh hifa bertanggung jawab untuk sebagian
besar massa liken.
Fungi pada beberapa
liken bereproduksi secara seksual dengan membentuk askokarpus atau
basidiokarpus. Alga liken bereproduksi secara independen melalui fungi dari
pembelahan aseksual.
C. Fungi
sebagai patogen
Sekitar 30% dari
100.000 spesies fungi yang telah diketahui hidup sebagai parasit atau patogen,
terutama pada tumbuhan. Beberapa fungi yang menyerang tanaman pangan juga
bersifat toksik bagi manusia. Misalnya, beberapa spesies tertentu dari kapang
askomisetes, Aspergillus, mengontaminasi padi-padian dan kacang-kacangan yang
tidak disimpan dengan baik. Aspergillus mengekresikan senyawa karsinogenik yang
disebut aflatoksin.
Hewan tidak
terlalu rentan terhadap fungi parasitik dibandingkan dengan tumbuhan. Hanya
sekitar 50 spesies fungi diketahui menjadi parasit pada manusia dan hewan lain,
namun spesies yang relatif sedikit ini menyebabkan banyak kerusakan. Istilah
umum bagi infeksi fungi emacam itu adalah mikosis.
Beberapa mikosis
bersifat oportunistik, terjadi jika hanya perubahan di dalam tubuh
mikroorganisme, lingkungan kimia atau sistem imun yang memungkinkan fungi dapat
tumbuh. Candida albicans misalnya,
adalah salah satu penghuni dar epitelium yang lembap, misalnya lapisan vagina.
Pada kondisi tertentu, candida dapat tumbuh terlalu cepat dan menjadi
patogenik, menyebabkan penyakit yang disebut infeksi khamir.
KESIMPULAN
Jamur
atau fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang
tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut
adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):
- Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
- Inti sudah memiliki membran inti (eukariotik).
- Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof baik secara parasit maupun saprofit.
- Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan dan manan.
- Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.
- Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyimpan makanan.
- Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya.
Manfaat lain jamur bagi
kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan kolesterol darah.
1. Menurunkan kolesterol darah.
2. Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
3. Mengatasi gangguan pencernaan dan hati.
4. Kaya vitamin dan mineral serta protein.
5. Melancarkan peredaran darah.
6. Menghambat virus HIV-AIDS
3. Mengatasi gangguan pencernaan dan hati.
4. Kaya vitamin dan mineral serta protein.
5. Melancarkan peredaran darah.
6. Menghambat virus HIV-AIDS
Peranan jamur dalam
kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan.
Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut.
a. Khamir
Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
b. Penicillium
notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
c. Higroporus dan
Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
d. Volvariella
volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
e. Rhizopus dan
Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan
oncom.
Sementara itu, jamur
yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
a. Pneumonia carinii
menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
b. Albugo merupakan
parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp.
penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Fungi atau biasa
kita sebut jamur adalah organisme heterotrof. Artinya seluruh kebutuhan
makanannya di peroleh dari orgaisme lain. Baik langsung dari organisme lain (parasit)
maupun dari sisa makanan organisme lain (saprofit). Walupun demikian,
tidak semua jamur merugikan organisme lain. Bagi manusia jamur memiliki
peranan yang penting. Selain merugikan disatu sisi, jamur dapat
pula menguntungkan bagi manusia. Jenis- jenis jamur banyak dimanfatkan manusia
dalam berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA
Roosheroe,
Indrawati Gandjar dan Wellyzar Sjamsuri Dzal. 2006. MIKOLOGI. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta
Campbell,
Neil A. 2008. CAMPBELL (BIOLOGI). Erlangga. Jakarta
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. TAKSONOMI TUMBUHAN. UGM Press. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar